Obyek wisata Pantai Ngobaran, Gunung Kidul Jogjakarta
Pantai Ngobaran, Gunung kidul jogjakarta
Pantai ngobaran yang akan ditulis pada artikel kali ini merupakan pantai yang cukup unik dikarenakan ada tiga tempat peribadatan diarea pantai ini, baik untuk acara keagamaan atau pun acara adat setempat,nah bangunan apa saja yang terdapat diarea pantai ngobaran? Sahabat traveler pasti bertanya tanya.
Ketiga tempat peribadatan itu antaralain Pura, masjid, petilasan
Unik bukan, satu area wisata sekaligus wisata sejarah dan budaya karena diartikel ini juga akan sedikit membahas kenapa ada bangunan pura,petilasan dab lainya.
Sejarah ini tentang asal mula nama pantai ngobaran (kebakaran atau ngobaran "bahasa jawa")
Lho,,lalu kenapa ada kejadian kebakaran tersebut.? Nah saatnya saya bahas tentang sejarahnya
Disekitar pantai terdapat kotak hitam yang berada didepan rumah joglo dan disekelilinga terdapat pagar berwarna abu abu, menurut kepercayaan masyarakat sekitar disanalah tempat Prabu Brawijaya V, membakar diri atau ngobong/ngobar dalam bahasa jawa.
Prabu Brawijaya V sendiri adalah merupakan salah satu keturunan dari kerajaan majapahit, Prabu Brawijaya V dan kedua istrinya yaitu, Bondang suwati (istri pertama) dan Dewi Lowati (istri kedua) mereka bertiga melarikan karena enggan atau tidak mau diislamkan oleh Raja Demak I putra dari Raden patah yang saat itu ingin menyebarluaskan ajaran agama islam.
Pelarian mereka bertigapun sampai pada pantai yang saat ini diberi nama Pantai ngobaran, prabu Brawijaya V yang saat itu terdesak dan tidak dapat melarikan diri lagi, akhirnya Prabu Brawijaya memutuskan membakar diri, dan sebelum membakar diri beliau memilih salah satu istrinya untuk bersama masuk kedalam api .
Sang prabu memilih istri kedua yaitu Dewi lowati untuk mati bersama diapi yang berkobar.
Menurut masyarakat sekitar, cerita itu pun belum pasti kebenaranya dan menurut salah satu masyarakat memang ditemukan bekas tulang dan tempat penemuan itu sekarang dijadilan petilasan, atau tempat untuk melakukan upacara tertentu.
Pengabut agama Hindu sering melakulan upacara Galungan ditiap bulan purnama dan Upacara Melastri atau upacara urutan dari perayaan Nyepi.
Bukan cuma itu saja ditiap malam selasa dan malam jumat penganut kepercayaan Kejawan juga sering melakukan ritual atau upacara tertentu dipantai ini.
Sehingga jangan kaget saat berkunjung ke pantai Ngobaran kalau menemukan hal hal yang demikian, mistis,horror atau apalah.
Ada waktu waktu yang ditulis artikel ini untuk bahan referensi saat berkunjung ke Pantai Ngobaran.
Yaitu sekitar 06.00 - 11.00 waktu setpat karena pada jam atau waktu itu air laut sedang surut dan anda dapat menikmati pemandangan Hamparan rumput laut hijau,coklat dan anda juga dapat melihat para nelayan memanen rumput laut tersebut dan bahkan anda bisa membeli langsung dari nelayan yang memetik.
Tidak hanya rumput laut yang di jual disini
Anda juga bisa membeli Karangan dengan harha yang murah
- Karangan simbar bahan untuk membuat kerupuk Rp 3.000 - Rp 5.000 /kg
- Karangan lumut dengan harga Rp 1.500 - Rp 2,000/kg
- Karangan ager bahan membuat agar agar Rp 1.300 - Rp 1.500/kg
Lokasi :
Pantai Ngobaran berada di
Desa Kanigoro
Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung kidul
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Harga tiket :
Harga tiket sangat Murah Yaitu : Rp 3.000
Dan terdapat beberapa fasilitas diarea pantai ngobaran, ada tempat ibadah,penginapan tempat makan dan bahkan ada jasa pemandu wisata
Ini ada beberapa foto
Gambar area pantai ngobaran dari atas dron
Indah dan menarik bukan wisata alam indonesia yang kali ini membahas tentang wisata alam dan juga sesikit sejarah tentang masa lalu, sekarang giliran kita untuk mempromosikan pariwisata dan pesona indonesia.
Mari jaga alam indonesia dan promosika indonesia kedunia internasional.
Tunggu pesonawisataalamindonesia membahas tentang wisata alam yang lainya.
Ingin menjadi penyalur informasi pariwisata di Indonesia masih banyak pesona indonesia yang akan saya bagikan lewat tulisa diartikel yang telah saya tulis ini
0 Response to "Obyek wisata Pantai Ngobaran, Gunung Kidul Jogjakarta"
Post a Comment